BAB
I
PENDAHULUAN
Bioteknologi
adalah proses pemanfaatan sel atau organisme hidup dengan berbagi teknik untuk
menghasilkan satu produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berguna bagi
kesejahteraan manusia. Bioteknologi melibatkan berbagi disiplin ilmu, seperti
mikrobiologi, botani, zoologi, genetika, fisiologi, biokimia, biologi
molekuler, teknik kimia, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Bioteknologi
berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi'
yang berarti cara untuk memproduksi barang. Dengan definisi tersebut
bioteknologi bukan merupakan sesuatu yang baru. Nenek moyang kita telah
memanfaatkan mikroba untuk membuat produk-produk berguna seperti tempe, oncom,
tape, arak, terasi, kecap, yogurt, dan nata de coco.
Hampir
semua antibiotik berasal dari mikroba, demikian pula enzim-enzim yang dipakai
untuk membuat sirop fruktosa hingga pencuci pakaian. Dalam bidang pertanian,
mikroba penambat nitrogen telah dimanfaatkan sejak abab ke 19. Mikroba pelarut
fosfat telah dimanfaatkan untuk pertanian di negara-negara Eropa Timur sejak
tahun 1950-an. Mikroba juga telah dimanfaatkan secara intensif untuk
mendekomposisi limbah dan kotoran. Bioteknologi memiliki gradien perkembangan
teknologi, yang dimulai dari penerapan bioteknologi tradisional yang telah lama
dan secara luas dimanfaatkan, hingga teknik-teknik atau jasa. Dari paduan dua
kata tersebut European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan
bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa
yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari
organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.
Jumlah
penduduk dunia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Pertambahan jumlah
penduduk tersebut seharusnya juga diimbangi dengan pertambahan jumlah bahan
makanan untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang bertambah. Pada kenyataannya,
jumlah bahan makanan yang tersedia kadang kala tidak mencukupi. Manusia
kemudian berpikir bagaimana cara memperbanyak jumlah makanan, seperti: kultur jaringan
dan inseminasi buatan. Kultur jaringan dan inseminasi buatan merupakan bagian
dari aplikasi bioteknologi.
Manusia
menggunakan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pembuatan keju,
yoghurt, wine, dan tempe. Untuk pembuatan bahan tersebut, digunakan
bioteknologi sederhana, yaitu fermentasi. Artinya, manusia sudah menggunakan
dan memanfaatkan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi manusia tidak
menyadarinya. Biteknologi terbagi menjadi 3 kategori, yaitu sebagai berikut :
1. Bioteknologi sederhana
2. Teknologi yang digunakan sederhana, biaya yang dikeluarkan kecil
dan produk yang dihasilkan tidak stabil. Contohnya, pembutan tempe, tape, dan
tuak.
3. Bioteknologi menengah
Teknologi yang digunakan cukup kompleks, biaya yang dikeluarkan
besar, dan kualitas produk yang dihasilkan baik. Contohnya, industri pembuatan
yoghurt.
4. Bioteknologi tingkat tinggi
Teknologi yang digunakan sudah canggih, biaya yang dikeluarkan
sangat besar, dan kualitas produk yang dihasilkan prima. Contohnya, pembuatan
insulin, bayi tabung, dan kloning.
Secara leksikal, makna bioteknologi adalah teknik yang mengubah
suatu bahan mentah melalui proses transformasi biologi untuk menghasilkan
barang dan jasa yang bermanfaat demi kelangsungan hidup manusia sepanjang
hayatnya.
Bioteknologi dimulai saat manusia memerlukan bahan makanan. Zaman
dahulu, manusia hidup berpindah-pindah(nomaden) dan mendapatkan makanan dari
hasil berburu. Kemudian, manusia mulai menetap di suatu tempat. Untuk bertahan
hidup di tempat tersebut, manusia menjadi petani dan bercocok tanam. Dengan
semakin bertambahnya manusia tentu dibutuhkan makanan yang dapat menghasilkan
bahan pangan dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, terutama untuk tanaman
pokok, seperti padi, gandum, dan jagung.
Bioteknologi di bidang obat-obatan berawal dari penemuan enzim
yang diekstrak dari ragi oleh Buchner (1897). Enzim itu berfungsi mengubah gula
menjadi alkohol. Penemuan lainnya ialah penisilin oleh Alexander Flemming
(1928) yang dihasilkan oleh jamur Penicillium.
Awalnya istilah bioteknologi dikemukakan pada tahun 1919 oleh Karl
Ereky seorang insinyur Hongaria. Pada waktu itu, bioteknologi artinya semua
produk yang diproduksi dari materi dasar dengan bantuan organisme hidup. Ereky
berpendapat bahwa jaman biokimia sama dengan atau mirip jaman batu atau besi.
Ada beberapa proses yang merupakan prinsip dasar dari
bioteknologi, yaitu fermentasi, seleksi dan persilangan, analisa genetik,
kultur jaringan, rekombinasi DNA, dan analisa DNA
1.
Fermentasi
Fermentasi merupakan
proses dasar untuk mengubah suatu bahan menjadi bahan lain dengan cara
sederhana dan dibantu oleh mikroorganisme. Proses fermentasi ini merupakan
bioteknologi sederhana dan sudah dikenal sejak jaman dahulu. Contohnya pembutan
roti, minuman anggur, yoghurt, tuak dan sake.
2.
Seleksi dan Persilangan
Proses seleksi
dilakukan dengan memenipulasi DNA yang ada pada mikroba, tanaman, atau hewan
agar menjadi mikroba, tanaman, atau hewan dengan sifat yang lebih baik sehingga
apabila disilangkan akan menjadi bibit unggul yang baik untuk masa depan.
Contohnya, ayam Leghorn, sapi ayrshire, padi Cisadane kedelai Muria, dan jagung
Metro.
3.
Analisa Genetik
Proses ini mempelajari
cirri atau sifat dan gen makhluk hidup dari generasi ke generasi untuk mendapatkan
sifat atau ciri yang unggul serta interaksi antara gen dan lingkungan agr menghasilkan
keturunan yang baik.
4.
Kultur Jaringan
Proses menumbuhkan atau
memperbanyak jaringan hewan dan tanaman dari jaringan atau selnya di dalam
laboratorium tanpa mendapat gangguan dari organisme lain disebut kultur
jaringan. Proses ini dimanfaatkan untuk perbanyakan, produksi bahan-bahan
kimia, dan riset di bidang pengobatan. Contohnya kultur jaringan anggrek dan
pisang.
5.
Rekombinasi DNA
Proses transfer segmen
DNA dari satu organisme ke DNA organisme lain dinamakan rekombinasi DNA. Kedua
organisme itu dapat saja tidak memiliki hubungan atau kekerabatan. Contohnya,
penyisipan gen manusia pada bakteri Bacillus thuringiensis sehingga bakteri
tersebut dapat memproduksi insulin.
6.
Analisis DNA
Proses reaksi rantai
polymerase sehingga dapat membuat kopi (salinan) dari DNA. Proses ini berguna
untuk memetakan DNA sehingga dapat diketahui dengan pasti DNA dari satu
organisme untuk menentukan genetik keturunannya. Teknik ini biasanya digunakan
untuk mendapatkan atau mengenali DNA dari korban – korban kecelakaan yang sulit
diidentifikasi oleh tim forensik.Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain)
maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya
didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni
lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika,
kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah
ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi
barang dan jasa.
BAB II
YOUGHURT
A.
Bioteknologi dalam Pembuatan Youghurt.
Yoghurt
atau yogurt adalah dairy product yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri
pada susu. Berbagai jenis susu dapat digunakan untuk membuat yoghurt, tapi
produksi yoghurt yang modern kini didominasi oleh susu sapi. Pembuatan yoghurt
merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat yang
menyebabkan tekstur yoghurt menjadi kental. Biasanya yaghurt dijual dengan rasa
buah, vanila, atau coklat, tapi ada juga tanpa penambahan rasa (plain).
Yoghurt
dibuat dengan menambahkan bakteri yang menguntungkan ke dalam susu yang tidak
dipasteurisasi (untuk mengatur keseimbangan antara bakteri dan enzim dari susu)
pada suhu dan kondisi lingkungan yang dikontrol. Bakteri akan mengolah gula
susu alami menjadi asam laktat. Hal itu akan meningkatkan keasaman sehingga
menyebabkan protein susu menyusut menjadi masa yang padat atau kental.
Peningkatan keasaman (pH 4-5) juga mencegah proliferasi (perbanyakan sel) dari
bakteri patogen lainnya.
Umumnya
kultur yoghurt melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda untuk proses
fermentasi, biasanya yaitu Streptococcus salivarius dan thermophilus dan genus
Lactobacillus, seperti L.acidophilus, bulgaricus, casei dan bifidus.Karena
kultur yoghurt mengandung enzim-enzim yang dapat memecah laktosa, beberapa
individu yang menderita lactose intolerant dapat menikmati yoghurt tanpa efek
yang merugikan. Secara nutrisi, yoghurt memang kaya akan protein dan beberapa
vitamin B serta mineral penting lainnya.
Yoghurt
umumnya dijual dengan penambahan kemanisan dan rasa, atau dengan penambahan
buah untuk menambah rasa alaminya. Produk yoghurt di AS umumnya ditambahkan
dengan pektin dan gelatin. Ada beberapa jenis yoghurt, yaitu:
a.
Dahi yoghurt : berasal dari India
b.
Bulgarian yoghurt :
menggunakan kultur strain dariv Bulgaria, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus
v Greek yoghurt : dibuat dari susu yang telah dicampur dengan krim sehingga kandungan lemaknya menjadjavascript:void(0)i 10%. Bentuk lainnya bisa dalam bentuk standar (5%), rendah lemak atau low fat (2 %), dan tanpa lemak atau non fat (0 %). Biasanya disajikan bersama dengan madu, walnut, atau buah yang disediakan sebagai pencuci mulut
v Greek yoghurt : dibuat dari susu yang telah dicampur dengan krim sehingga kandungan lemaknya menjadjavascript:void(0)i 10%. Bentuk lainnya bisa dalam bentuk standar (5%), rendah lemak atau low fat (2 %), dan tanpa lemak atau non fat (0 %). Biasanya disajikan bersama dengan madu, walnut, atau buah yang disediakan sebagai pencuci mulut
c.
Lassi yoghurt : minuman
dengan bahanv dasar yoghurt. Berasal dari India dengan dua jenis rasa, yaitu
rasa asin dan manis
Kefir : minuman susu fermentasi. Kini biasanya dinamakan yoghurtv siap minum atau yoghurt smoothie.
Kefir : minuman susu fermentasi. Kini biasanya dinamakan yoghurtv siap minum atau yoghurt smoothie.
d.
Home-made yoghurt : dapat
dibuat dirumahv dengan menggunakan sejumlah kecil kultur yoghurt aktif sebagai
kultur awal. Yoghurt akan menjadi kental atau memadat jika disimpan dalam
refrigerator. Yoghurt yang disimpan dalam refrigerator akan stabil atau tahan
sampai satu minggu atau lebih
Cara pengolahan susu dengan produk akhir
berupa yoghurt menggunakan bioteknologi sederhana. Yoghurt merupakan minuman
segar hasil olahan susu segar yang difermentasikan dengan cara menambahkan
beberapa jenis mikro organisme Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus. Berasal dari bahasa Turki, yogurtmark yang berarti mencampur.
Dapat dikembangkan untuk produksi dalam skala besar dan dapat dijadikan produk
rumahan yang bisa menambah pemasukan bagi rumah tangga.
Dari segi pemasaran produk olahan dengan
memanfaatkan bioteknologi ini cukup menjanjikan, meskipun industrinya belum
sebanyak produk olahan bioteknologi lain yang sudah akrab di masyarakat seperti
kecap, tempe ataupun nata de coco.
Yogurt adalah suatu minuman yang dibuat
dari susu sapi dengan cara fermentasi oleh bakteri Streptococcus Thermophilus
dan Lactobacillus Bulgaricus. Bakteri ini adalah bakteri asam laktat yang
mengubah laktosa dari susu biasa menjadi asam laktat
Keasaman dari susu yang di fermentasi
pada umumnya cukup untuk mencegah kerusakan oleh bakteri proteolitik yang tidak
tahan asam. Setelah mencapai tingkat keasaman dalam minuman tersebut, maka
dilakukan pendinginan.
Untuk penilaian air susu di Amerika
Serikat, air susu murni dinyatakan baik sekali, jika terdapat kurang dari
200.000 mikroorganisme per mililiter dengan perhitungan langsung dengan
mikroskop atau perhitungan jumlah koloni namun begitu susu segar kualitas bagus
bukan jaminan, tetapi kebersihan merupakan kunci utama berhasil atau tidaknya
proses fermentasi ini. Untuk mendapatkan kekentalan yang diinginkan dapat
dilakukan penguapan terlebih dahulu, sebelum susu di fermentasi atau bisa juga
dengan penambahan susu skim. Selain dibuat dari susu segar, yougurt dapat juga
dibuat dari susu skim (susu tanpa lemak) yang dilarutkan dalam air dengan
perbandingan tergantung pada kekentalan produk yang diinginkan.
Produk-produk yang telah masa
inkubasinya sebaiknya disimpan di almari pendingin, karena dengan demikian
fermentasi tidak berlanjut sehingga produk dapat disimpan lebih lama. Produk
yang telah jadi dan bagus, dapat digunakan sebagai starter pada pembuatan
yougurt selanjutnya.
Banyak orang suka minum susu tanpa gula, tetapi adapula yang lebih suka minum air susu bergula. Dibeberapa negara air susu sedikit masam merupakan minuman rakyat yang sangat digemari. Banyak orang yang beranggapan, bahwa minum susu sedikit masam menyebabka awet muda. Air susu demikian itu di Mesir terkenal sebagai leben, di negara-negara sekitar Laut Tengah disebut kefir, di Asia terkenal sebagai kumis, dan di Eropa Timur sebagai yoghurt.
Banyak orang suka minum susu tanpa gula, tetapi adapula yang lebih suka minum air susu bergula. Dibeberapa negara air susu sedikit masam merupakan minuman rakyat yang sangat digemari. Banyak orang yang beranggapan, bahwa minum susu sedikit masam menyebabka awet muda. Air susu demikian itu di Mesir terkenal sebagai leben, di negara-negara sekitar Laut Tengah disebut kefir, di Asia terkenal sebagai kumis, dan di Eropa Timur sebagai yoghurt.
B.
Pembuatan yougurt
1.
Panaskan 500 ml susu segar
dengan cara memasukkan susu kedalam erlenmeyer, kemudian erlenmeyer ini
dimasukan kedalam panci besar yang telah berisi air (seperti membuat nasi tim)
hingga suhunya kurang lebih 90 0C selama 15 menit.
2.
Susu didinginkan sampai suhu
mencapai 45 0C, lalu ditambahkan starter Streptococcus Thermophilus dan
Lactobacillus Bulgaricus sebanyak 3-5 % sedikit demi sedikit sambil diaduk
supaya larut.
3.
Campuran diletakkan kedalam
wadah-wadah steril yang sudah disiapkan, kemudian tutup dengan aluminium foil
dan di inkubasikan pada suhu 43 0C selama 4 jam atau pada suhu kamar selama 18
jam.
4.
Setelah inkubasi selesai,
yougurt yang dihasilkan segera didinginkan dalam lemari es atau
dipasteurisasikan pada suhu 65 0C selama 30 menit agar fermentasi tidak terus
berlanjut.
5.
Pengamatan dilakukan dengan
melihat harga pH, kandungan asam laktat, rasa, jumlah mikroba, protein dan
kadungan laktosanya.
6.
Bila akan dikonsumsi bisa
dicampur dengan sirup atau dengan gula secukupnya.
Adapun pembuatan Yoghurt secara tradisional dapat dilakukan dengan
cara:
a.
Langkah pertama:
siapkan susu cair plain/putih atau susu bubuk (boleh
whole milk atau skim) yang dicairkan sesuai petunjuk dalam kemasan.
Rebus susu di atas api sedang hingga hampir mendidih (beruap banyak),
angkat dari atas kompor. Timba-timba hingga suhunya suam-suam kuku
dan uap air hilang/tinggal sedikit sekali (kalo ada termometer gula,
suhunya bisa diukur kira-kira 40 derajad Celcius).
whole milk atau skim) yang dicairkan sesuai petunjuk dalam kemasan.
Rebus susu di atas api sedang hingga hampir mendidih (beruap banyak),
angkat dari atas kompor. Timba-timba hingga suhunya suam-suam kuku
dan uap air hilang/tinggal sedikit sekali (kalo ada termometer gula,
suhunya bisa diukur kira-kira 40 derajad Celcius).
b.
Setelah susu
suam-suam kuku, tambahkan yogurt biang. Untuk setiap 1
gelas (250 ml) susu hangat, cukup Anda campurkan 1 sendok makan
yogurt biang, aduk hingga rata, tutup rapat (bisa menggunakan
lembaran plastik, lalu dikareti). Simpan di tempat hangat tidak
terkena sinar matahari, misalnya di meja dapur. Setelah 12-24 jam
yogurt sudah jadi: mengeras dan aromanya asem khas yogurt.
gelas (250 ml) susu hangat, cukup Anda campurkan 1 sendok makan
yogurt biang, aduk hingga rata, tutup rapat (bisa menggunakan
lembaran plastik, lalu dikareti). Simpan di tempat hangat tidak
terkena sinar matahari, misalnya di meja dapur. Setelah 12-24 jam
yogurt sudah jadi: mengeras dan aromanya asem khas yogurt.
c.
Selama membuat
yogurt, dari memasak susu hingga mencampurkan yogurt
biang sebaiknya menutup mulut / tidak bicara/tidak bercanda. Gunanya,
supaya calon yogurt tidak tercemari bakteri mulut sehingga
menggagalkan keberhasilan yogurt.
biang sebaiknya menutup mulut / tidak bicara/tidak bercanda. Gunanya,
supaya calon yogurt tidak tercemari bakteri mulut sehingga
menggagalkan keberhasilan yogurt.
d.
Semua peralatan
masak sebaiknya stainless steel dan / atau kayu. Wadah
untuk menampung calon yogurt sebaiknya kaca atau plastik food grade.
Peralatan masak atau wadah dari logam -misalnya aluminium- dapat
menggagalkan pembuatan yogurt.
untuk menampung calon yogurt sebaiknya kaca atau plastik food grade.
Peralatan masak atau wadah dari logam -misalnya aluminium- dapat
menggagalkan pembuatan yogurt.
C.
Pembuatan bibit (starter) yougurt
1.
Campuran susu segar dan susu
bubuk skim (7,5% dari susu segar) hingga merata.
2.
Panaskan campuran susu
tersebut dengan cara memasukkan susu kedalam erlenmeyer, kemudian erlenmeyer
ini dimasukkan kedalam panci besar yang telah berisi air hingga suhunya kurang lebih
90 0C selama 15 menit.
3.
Selanjutnya dilakukan
pendinginan sampai suhu mencapai kurang lebih 43 0C.
4.
Masukan bibit (starter)
sebanyak 3-5% sedikit demi sedikit sambil diaduk supaya larut.
5.
Tutup dengan aluminium foil,
peram hingga terjadi gumpalan padat, pada suhu 43 0C selama 4 jam atau pada suhu
kamar selama 18-20 jam.
6.
Setelah pemeraman selesai,
simpan dalam lemari es dan dikeluarkan hanya pada saat digunakan.
D.
Maanfaat Yoghurt
Yoghurt baik bagi lambung dan usus yang
terluka. Kadar kolesterol di dalam darah dapat diturunkan dengan
mengkonsumsinya sehingga dapat mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
Secara garis besar, pengolahannya merupakan proses sederhana meliputi
pasteurisasi, pendinginan, inokulasi bakteri, pemeraman dan penyimpanan.
Kualitas yoghurt dipengaruhi oleh suhu dan lama pemeraman, presentase starter.
Secara fisika dan kimiawi, produk yoghurt yang baik adalah yang memiliki
tekstur halus, kental dengan cita rasa spesifik (agak asam) dan berbentuk
seperti bubur atau es krim.
Para peneliti dari Brown Medical School, Rhode Island, mengubah komposisi genetik bakteri penghasil yoghurt sehingga dapat menghasilkan cyanovirin.
Para peneliti dari Brown Medical School, Rhode Island, mengubah komposisi genetik bakteri penghasil yoghurt sehingga dapat menghasilkan cyanovirin.
Berdasarkan laporan dari Nature journal,
substansi kimia tersebut mampu memperlambat infeksi HIV pada sel monyet dan
manusia. Penemuan ini baru saja dibuktikan di laboratorium. Meskipun demikian,
percobaan pada tubuh manusia akan dilakukan secepatnya pada 2007. Peneliti
harus menjamin tidak ada penolakan masyarakat mengenai ide modifikasi genetik ini.
E.
Dampak dan Keamanan Produk Bioteknologi
Seperti halnya kemantapan jalan
bioteknologi ini, banyak pihak yang kontra karena mereka tidak menjamin
keamanan makanan hasil transgenik, malah membahayakan. Selain demi kesehatan,
tanaman transgenik dapat merusak keseimbangan alam di mana serbuk sari jagung
di alam bebas dapat mengawini gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan gulma
unggul yang sulit dibasmi.
Kemudian juga jagung yang direkayasa
sebagai pakan unggas dan menjadikan produk akhir unggas tersebut terdapat
genetic modified organism (GMO) yang dikhawatirkan membahayakan manusia. Selain
itu, malah ada dugaan bahwa SARS yang menggoyahkan dunia kemungkinan akibat
rekayasa genetika virus Corona. Walaupun belum ada laporan resmi, teknologi
secanggih apapun pastilah akan berdampak terhadap lingkungan.
Di negara Eropa, sebelum produk dijual,
harus diuji tingkat keamanannya melalui proses yang sangat teliti melalui EC
Novel Foods Regulation. Produk yang dimaksud adalah makanan yang mengandung
atau diproduksi dari hasil modifikasi genetik. Di Kanada pernah suatu ketika
hasil pengujian di laboratorium menunjukkan gen yang ditransfer diketahui
menyebabkan alergi pada manusia.Walau masih dalam tahap pengujian awal,
produsen segera menghentikan pengujian tersebut.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bioeknologi merupakan teknologi yang
berkaitan dengan makhluk hidup khususnya hewan dan tumbuhan, dimana salah satu
atau beberapa bagian tubuh dari makhluk hidup tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai fungsi tertentu setelah melalui proses tertentu yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Sehingga beberapa orang
berpikir bagaimana cara memenuhi kebutuhan manusia tersebut dengan memanfaatkan
sumberdaya yang telah ada di sekitar kita (alam).
Fermentasi merupakan proses dasar untuk
mengubah suatu bahan menjadi bahan lain dengan cara sederhana dan dibantu oleh
mikroorganisme. Proses fermentasi ini merupakan bioteknologi sederhana dan
sudah dikenal sejak jaman dahulu. Contohnya pembutan roti, minuman anggur,
yoghurt, tuak dan, sake.
Yogurt adalah suatu minuman yang dibuat
dari susu sapi dengan cara fermentasi oleh bakteri Streptococcus Thermophilus
dan Lactobacillus Bulgaricus. Bakteri ini adalah bakteri asam laktat yang
mengubah laktosa dari susu biasa menjadi asam laktat.
Yoghurt baik bagi lambung dan usus yang
terluka. Kadar kolesterol di dalam darah dapat diturunkan dengan
mengkonsumsinya sehingga dapat mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
Bakteri penghasil yoghurt dapat
menghasilkan cyanovirin. Berdasarkan laporan dari Nature journal, substansi
kimia tersebut mampu memperlambat infeksi HIV pada sel monyet dan manusia.
Penemuan ini baru saja dibuktikan di laboratorium. Meskipun demikian, percobaan
pada tubuh manusia akan dilakukan secepatnya pada 2007. Peneliti harus menjamin
tidak ada penolakan masyarakat mengenai ide modifikasi genetik ini.
B.
Saran
Diharapkan
saran dan kritikan yang sifatnya membangan sehingga karya ini dapat mencapai
kesempurnaa. Karena disadari karya ini jauh dari kesempurnaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar