Standar Kompetensi 1.
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar 1.1.
Menganalisis pentingnya pertumbuhan
dan perkembangan pada makhluk hidup.
Tujuan Pembelajaran
1.
Siswa dapat memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan
pada hewan.
2.
Siswa dapat menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan.
3.
Siswa dapat menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan..
4.
Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
A.
Pertumbuhan
dan perkembangan pada hewan
Perbedaan antara
pertumbuhan dan perkembangan dapat dilihat dari aspek berikut ini:
Pertumbuhan adalah :
·
Peristiwa perubahan biologi
yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa,
dan tinggi)
·
Irreversibel (tidak kembali
ke asal)
·
dapat diukur serta
dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah:
·
Proses menuju tercapainya
kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).
·
Sel-sel berdiferensiasi.
·
Peristiwa diferensiasi
menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing
organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin
kompleks.
·
Proses ini berlangsung
secara kualitatif.
·
Irreversible
Embriologi perkembangan atau
biasa disebut perkembangan hewan. Embriologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang perkembanganorganisme mulai dari zygot hingga lahir atau menetas. Sedangkan
embriologi perkembangan mempelajari perkembangan organisme mulai dari zygot
hingga lahir, dan perkembangan organisme pasca lahir atau pasca tetas. Seperti
metamorfosis pada serangga atau regenerasi pada bintang laut.
Perkembangan merupakan suatu proses yang berkenaan dengan terjadinya
perubahan-perubahan progresif yang berlangsung di dalam sel, jaringan, organ,
atau organisme selama rentang hidupnya. Dengan kata lain, perkembangan
merupakan proses transformai dari suatu keadaan, susunan, atau fungsi ke
keadaan, susunan atau fungsi yang lain yang berlangsung secara progresif dan
relatif permanen. Misalnya perkembangan telur katak menjadi katak dewasa,
perkecambahan biji, regenerasi anggota tubuh yang diamputasi pada salamander
atau perkembangan larva menjadi kupu-kupu (Sprat 1976: Adnan 2008).
Reproduksi pada hewan multiseluler dan manusia dapat dipandang pada dua
aspek, yaitu aspek pertama berkenaan dengan asal-usul dan perkembangan gamet
hingga terbentuknya zygot, dan aspek kedua berkenaan dengan perkembangan zygot
hingga membentuk satu organisme yang definitif yang dikenal dengan embriologi.
Gambar 1.1 Tahap-tahap reproduksi pada katak
Kita ketahui bahwa pada organisme multiseluler, zygot yang telah
terbentuk mengubah kondisinya dari keadaan uniseluler menjadi multiseluler dan
menghasilkan blastula. Blastula adalahsuatu stadium
perkembangan dimana embrio memiliki suatu rongga yang disebut blastocoel.
Blastocoel ini berperan untuk memberi ruang gerak bagi sel-sel blastomer dan
mencegah terjadinya interaksi seluler yang lebih dini, khususnya antara sel-sel
ektoderm dan sel-sel mesoderm. Pada stadium selanjutnya, blastula berkembang
menjadi gastrula. Gastrula melibatkan bermacam-macam gerakan morfogenetik seperti
invaginasi, evaginasi, delaminasi,
konvergensi, involusi dan sebagainya.
Selama gastrulasi berlangsung, terjadi reorganisasi jaringan embrio dan
menghasilkan tiga lapisan lembaga, yaitu ektoderm
di luar, mesoderm di tengah dan endoderm di dalam. Organisme dimana pada
stadium gastrulanya menghasilkan tiga lapisan lembaga disebut triploblastik,
sedangkan yang hanya menghasilkan dua lapisan lembaga disebut diploblastik.
Seiring dengan berlangsungnya gastrulasi, pembentukan organ (organogenesis)
mulai berlangsung.
Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada uraian berikut:
a. Stadium Morula
Pada perkembangan awal, zigot membelah menjadi 2, kemudian 4, 8,
dan seterusnya membentuk suatu wujud seperti buah murbei yang disebut morula.
Morula mengandung banyak sel hasil mitosis yang berkumpul menjadi satu
kesatuan.
b. Stadium Blastula
Dari morula menjadi blastula. Dalam tahap ini masih berlangsung proses
pembelahan sel sehingga terbentuk suatu rongga pada bagian tengah yang disebut
blastosol.
c. Stadium Gastrula
Dari blastula menjadi gastrula. Dalam tahap ini terjadi pembentukan
lubang lekukan (blastopor) yang mempunyai dua lapisan. Selanjutnya,
sel-sel bagian permukaan lapisan ektoderm mengalami pelekukan ke dalam
(invaginasi). Sel-sel tersebut mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm
membentuk lapisan mesoderm.
d. Organogenesis (Pembentukan Organ)
Pada tahap ini terjadi diferensiasi (perkembangan sel-sel membentuk
struktur dan fungsi khusus) dari: 1) Ektoderm menjadi kulit, sistem saraf,
hidung (alat-alat indra), anus, kelenjar-kelenjar kulit, dan mulut. 2)
Mesoderm menjadi tulang, otot, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan alat
kelamin. 3) Endoderm menjadi kelenjar-kelenjar yang mempunyai hubungan
dengan alat pencernaan, paru-paru, dan alatalat pencernaan. Setelah
organogenesis selesai, selanjutnya penyempurnaan embrio menjadi fetus yang
telah siap dilahirkan (hewan tingkat tinggi).
Gambar
1.2 tahap-tahap perkembangan zigot
Pada
hewan vertebrata, ada dua jenis tempat perkembangan embrio, yaitu di luar tubuh
induk dan di dalam tubuh induk. Embrio tumbuh di luar tubuh induknya, misalnya
pada ikan, reptil, amfibi, dan burung. Sedangkan, embrio tumbuh di dalam tubuh
induknya, yaitu dalam rahim (uterus). Embrio di dalam uterus lamanya tergantung
jenis hewan.
B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
hewan
1.Faktor Dalam (Internal)
a.
Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang
diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya
bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bulu, dan sebagainya. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, yang
memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai
dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
a.
Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
beragam jenisnya.
2. Faktor luar (External)
Faktor luar yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari
faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a. Makanan atau
Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam
proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia
dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua zat
ini diperoleh dari makanan.
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum,
misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu
optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan
manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan
tertentu.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya
matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
d.
Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di
dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap
air dalam udara atau tanah. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk
sel.
C.
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan hasil interaksi antara
faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam meliputi sifat genetik yang ada di
dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan faktor luar
meliputi faktor-faktor lingkungan.
1. Faktor dalam
(internal)
a. Gen
Gen penentu pertumbuhan dan perkembangan terdapat didalam sel. Sel
merupakan kesatuan hereditas karena didalamnya terdapat gen yang
bertanggungjawab dalam pewarisan sifat keturunan atau hereditas. Gen juga
berperan sebagai pembawa kode untuk pembentukan protein, enzim dan hormon.
Enzim dan hormon ini mempengaruhi berbagai reaksi metabolisme untuk mengatur
dan mengendalikan pertumbuhan.
Setiap sel dalam tubuh tumbuhan memperoleh kelengkapan genetik dari
induknya yang merupakan sumber informasi untuk melaksanakan pertumbuhna dan
perkembangan. Informasi genetik yang tepat perlu diterima oleh setiap sel pada
saat pembelahan sel terjadi, sehingga setiap organ pada tumbuhan dapat
berkembang pada jalur yang tepat. Dengan demikian, pola pertumbuhan dan
perkembangan dikendalikan oleh gen.
b. Hormon
Tidak seperti pada hewan, pada tumbuhan tidak terdapat kelenjar hormon
serta sistem peredarannya. Hormon tumbuhan adalah suatu senyawa organik yang
dibuat pada suatu bagian tumbuhan dan diangkut kebagian lain. Peran hormon
adalah merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel, dan ada yang
menghambat pertumbuhan.
Adapun jenis hormon yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan yaitu:
Auksin
·
Auksin merupakan senyawa
asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya.
·
Pertama kali auksin
ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa).
Gambar 1.3 pengaruh cahaya terhadap konsentrasi auksin
·
Pusat pembentukan auksin
adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan).
·
Jika terkena sinar
matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat pertumbuhan. Hal
inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya cahaya, karena
bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang
terkena cahaya.
·
Fungsi auksin, yaitu:
1.
Membentuk akar adventif
pada tanaman dengan biakan setek
2.
Membentuk buah
partenokarpi, yaitu buah yang dibentuk tanpa pembuahan
3.
Menghambat pertumbuhan
tunas samping (lateral)
4.
Mempercepat terjadinya
diferensiasi di bagian meristem dan daerah pengguguran (absisi) sehingga
mencegah rontoknya daun, bunga dan buah.
5.
Merangsang pembentukan
bunga dan buah.
6.
Merangsang pemanjangan
titik tumbuh.
7.
Mempengaruhi pembengkokan
batang.
Giberelin
·
Giberelin merupakan hormon
yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella fujikuroii yang
parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926.
·
Fungsi giberelin, yaitu:
1.
Merangsang pemanjangan
batang
2.
Merangsang aktivitas enzim
amilase dan proteinase yang berperan dalam mencerna cadangan makanan
3.
Merangsang pertumbuhan
tunas yang dorman
4.
Menghilangkan dormansi biji
untuk memacu perkecambahan
5.
Merangsang perbungaan dan
pertumbuhan buah secara partenogenesis
Gambar 1.4 pemberian hormon
gigerelin akan mempercepat pemanjangan batang
Sitokinin
·
Pertama kali ditemukan oleh Letham 1964, pada biji jagung muda
·
Diproduksi pada akar, dan
diangkut melalui xylem
·
Banyak terdapat pada organ
muda
·
Fungsi sitokinin, yaitu:
1.
Merangsang pembelahan sel
2.
Merangsang pembentukan tunas
lateral
Gambar 1.4.
Hormon sitokinin dapat merangsang pembentukan tunas lateral
3.
Menghambat efek dominansi
apikal
4.
Menunda penuaan
5.
Memacu perkembangan kloroplas
dan pembentukan klorofil
6.
Mempertahankan kesegaran
jaringan
Gas etilen
·
Gas etilen merupakan hormon
tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk gas.
·
Fungsi gas etilen, yaitu:
1.
Membantu memecahkan
dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
2.
Mendukung pematangan buah.
3.
Mendukung terjadinya abscission (pelapukan)
pada daun.
4.
Mendukung proses
pembungaan.
5.
Menghambat pemanjangan akar
pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
6.
Menstimulasi perkecambahan.
7.
Mendukung terbentuknya
bulu-bulu akar.
Asam absisat
·
Asam absisat merupakan
hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan, baik dalam bentuk
menurunkan kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel
bersama-sama.
·
Fungsi asam absisat, yaitu:
1.
Menghambat pembelahan dan
pemanjangan sel
2.
Menunda petumbuhan dan
dormansi
3.
Merangsang penutupan mulut
daun pada musim kering
4.
Membantu peluruhan daun
pada musim kering
Asam traumatin
·
Asam traumatin disebut
sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan.
·
Jika terluka, tumbuhan akan
merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu
mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Kemampuan itu disebut
restitusi atau regenerasi.
·
Peristiwa ini dapat terjadi
karena adanya asam traumatin (asam traumalat).
Kalin
·
Kalin merupakan hormon yang
mempengaruhi pembentukan organ.
·
Berdasarkan organ yang
dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
1.
Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan
akar.
2.
Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan
batang.
3.
Filokalin, mempengaruhi pembentukan
daun.
4.
Antokalin, mempengaruhi pembentukan
bunga.
2. Faktor luar
(eksternal)
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan
kelembapan.
a. Nutrisi
·
Nutrisi terdiri atas
unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi
untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.
·
Nutrisi umumnya diambil
dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara.
·
Unsur-unsur yang dibutuhkan
dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
·
Adapun unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl).
Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan
mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.
·
Defisiensi mengakibatkan
pertumbuhan menjadi terhambat.
b. Air
·
Kekurangan air pada tanah
menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau
berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel
tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
c. Cahaya
·
Cahaya mutlak diperlukan
dalam proses fotosintesis.
·
Tumbuhan yang tidak terkena
cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
·
Panjang penyinaran
mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
d. Suhu
·
Suhu berpengaruh terhadap
fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
·
Suhu optimum (15°C hingga
30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan.
·
Suhu minimum (± 10°C)
merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh.
·
Suhu maksimum (30°C hingga
38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
e. Kelembapan
·
Kelembapan ada kaitannya
dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan
laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
·
Bila kondisi lembap dapat
dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang
diuapkan.
·
Kondisi ini mendukung
aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum
dan tumbuh bertambah besar.
D.
Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
A. Tahap Awal Pertumbuhan
1.
Mula-mula biji
melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya
bertambah dan menjadi lunak.
2.
Saat air masuk ke dalam
biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3.
Kerja enzim ini antara
lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan
makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan
berlangsung.
B. Perkecambahan
1.
Perkecambahan terjadi
karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon
batang).
2.
Faktor yang memengaruhi
perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
3.
Perkecambahan biji ada dua
macam, yaitu:
a.
Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan
kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun
belum terbentuk.
Contoh: perkecambahan kacang hijau.
b.
Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon
tertinggal dalam tanah.
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum).
C. Pertumbuhan Primer
1.
Merupakan pertumbuhan yang
terjadi karena adanya aktivitas meristem primer.
2.
Pertumbuhan ini disebabkan
oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung
batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
3.
Ciri-ciri jaringan meristem
ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak
bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
4.
Jaringan meristem ada dua
jenis, yaitu:
a. Jaringan meristem apikal
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang,
yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder.
Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan
pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
D. Pertumbuhan Sekunder
1.
Pertumbuhan ini terjadi
pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.
2.
Pertumbuhan sekunder
disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus.
Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis
yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang
disebut periderm.
b. Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan
membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel
hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian
floem yang disebut jari-jari empulur.
c. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur.
Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan.
Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya
dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua
aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan
meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball,
1992: 411)
Rangkuman
Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan terjadi sejak fertilisasi telah terjadi, yaitu saat sel
telur telah dibuahi oleh sperma dan terbentuk sel yang disebut zygot. Kemudian
zygot ini yang mengalami perkembangan menjdi blastula. Selanjutnya blastula
tersebut berkembang menjadi gastrula. Selama fase gastrula terjadi atau melibatkan bermacam-macam gerakan morfogenetik seperti
invaginasi, evaginasi, delaminasi,
konvergensi, involusi dan sebagainya. Dari gerakan-gerakan morfogenik
tersebut, kemudian terbentuk 3 lapisan lembaga yaitu ektoderm, mesoderm, dan
endoderm.
Adapun perkembangan
yang terjadi pada hewan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor internal
(dalam) dan eksternal (luar). Faktor luar tersebut terdiri atas: gen, dan
hormon. Sedangkan untuk faktor dalam terdiri atas: Makanan dan nutrisi, suhu,
cahaya, air dan kelembapan. Begitupun pada tumbuhan, kedua faktor diatas sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Dalam pertumbuhan
dam perkembangan tumbuhan, tentu memiliki tahap-tahap seperti pada pertumbuhan
dan perkembangan hewan. Namun dalam hal ini, tahap-tahap tersebut tidaklah
sama. Ketika sebutir biji berada pada lingkungan yang sesuai, maka biji tesebut
akan mengalami perkecambahan. Perkecambahan ini terbagi atas 2, yaitu
perkecamabahan epigeal dan hipogeal.
Pertumbuhan pada
tumbuhan ini dibagi kedalam 2 fase yaitu:
1. Pertumbuhan primer,
terbagi atas:
Jaringan meristem apikal
Jaringan meristem lateral
2. Pertumbuhan
sekunder, terbagi atas:
Kambium gabus
Kambium fasis
Kambium interfasis
Soal-soal latihan
1. Jelaskan perbedaan
antara pertumbuhan dan perkembangan…
2. Jelaskan fase
pertumbuhan yang terjadi pada hewan…
3. Sebutkan
hormon-hormon yang berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan…
4. Apa perbedaan
fungsi hormon auksin dan giberelin
5. Kalin dibedakan
atas berapa macam…? Sebutkan…
6. Sebutkan perbedaan
pertumbuhan epigeal dan hipogeal
Kunci jawaban
1. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan:
Pertumbuhan adalah :
·
Peristiwa perubahan biologi
yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa,
dan tinggi)
·
Irreversibel (tidak kembali
ke asal)
·
dapat diukur serta
dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah:
·
Proses menuju tercapainya
kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).
·
Sel-sel berdiferensiasi.
·
Peristiwa diferensiasi
menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing
organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin
kompleks.
·
Proses ini berlangsung
secara kualitatif.
·
Irreversible
2. Fase pertumbuhan
pada hewan:
a. Stadium Morula
Pada perkembangan awal, zigot membelah menjadi 2, kemudian 4, 8,
dan seterusnya membentuk suatu wujud seperti buah murbei yang disebut morula.
b. Stadium Blastula
Dari morula menjadi blastula. Dalam tahap ini masih berlangsung proses
pembelahan sel sehingga terbentuk suatu rongga pada bagian tengah yang disebut
blastosol.
c. Stadium Gastrula
Dari blastula menjadi gastrula. Dalam tahap ini terjadi pembentukan
lubang lekukan (blastopor) yang mempunyai dua lapisan.
d. Organogenesis (Pembentukan Organ)
Pada tahap ini terjadi diferensiasi (perkembangan sel-sel membentuk
struktur dan fungsi khusus) dari: 1) Ektoderm menjadi kulit, sistem saraf,
hidung (alat-alat indra), anus, kelenjar-kelenjar kulit, dan mulut. 2)
Mesoderm menjadi tulang, otot, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan alat
kelamin. 3) Endoderm menjadi kelenjar-kelenjar yang mempunyai hubungan
dengan alat pencernaan, paru-paru, dan alatalat pencernaan. Setelah
organogenesis selesai, selanjutnya penyempurnaan embrio menjadi fetus yang
telah siap dilahirkan (hewan tingkat tinggi).
3. Hormon-hormon
pertumbuhan pada tumbuhan:
Hormon auksin
Hormon giberelin
Hormon sitokinin
Gas etilen
Asam absisat
Asam traumatin
Kalin
4. Perbedaan fungsi
hormon auksin dan giberelin:
·
Fungsi auksin, yaitu:
8.
Membentuk akar adventif
pada tanaman dengan biakan setek
9.
Membentuk buah
partenokarpi, yaitu buah yang dibentuk tanpa pembuahan
10.
Menghambat pertumbuhan
tunas samping (lateral)
11.
Mempercepat terjadinya
diferensiasi di bagian meristem dan daerah pengguguran (absisi) sehingga
mencegah rontoknya daun, bunga dan buah.
12.
Merangsang pembentukan
bunga dan buah.
13.
Merangsang pemanjangan
titik tumbuh.
14.
Mempengaruhi pembengkokan
batang.
·
Fungsi giberelin, yaitu:
6.
Merangsang pemanjangan
batang
7.
Merangsang aktivitas enzim
amilase dan proteinase yang berperan dalam mencerna cadangan makanan
8.
Merangsang pertumbuhan
tunas yang dorman
9.
Menghilangkan dormansi biji
untuk memacu perkecambahan
10. Merangsang perbungaan dan pertumbuhan buah secara partenogenesis
5. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin
dibedakan atas:
a.
Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan
akar.
b.
Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan
batang.
c.
Filokalin, mempengaruhi pembentukan
daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
6. Perbdeaan perkecambahan epigal dan hipogeal:
a. Tipe perkecambahan di atas
tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang
sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan
kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh:
perkecambahan kacang hijau.
b. Tipe perkecambahan di bawah
tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang
sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah.
Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
Daftar Pustaka
Adnan. 2008. Perkembangan hewan. Makassar: Badan
penergit UNM
Campbell, dkk. 2003. Biologi edisi kelima jilid 2.
Jakarta: Erlangga
Syamsuri, istamar, dkk. 2006. Biologi jilid 3 SMA
kelas XII. Jakarta: Erlangga
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com